Raih 1.490 Desa Mandiri di Jawa Timur, Ibu Gubernur Khofifah Raih Penghargaan Spesial dari Radar Kediri.

Ibu Gubernur Khofifah kali ini kembali mendapatkan special achievement pada acara Radar Kediri Award 2023 yang digelar oleh Radar Kediri Jawa Pos Media, pada Rabu (15/03). 

Dalam acara yang berlangsung di kota yang dikenal dengan tahu kuningnya tersebut, Ibu Gubernur Khofifah mendapatkan penghargaan sebagai The Stimulus and Drive to The Reinforcement of The National Economy Through Rural Economies, alias Tokoh Pendorong Penguatan Ekonomi Nasional Melalui Ekonomi Pedesaan. 

Penghargaan ini diraih karena selama dalam kepemimpinannya, jumlah desa di Jatim selalu bertumbuh. Pada Juli 2022, ada 1.490 desa mandiri di Jawa Timur yang merupakan terbanyak nasional. Artinya dari total 6.238 desa mandiri yang ada di Indonesia, sebanyak 23,88 persen ada di Jawa Timur. 

Jumlah desa mandiri di Jatim pada tahun 2022 menunjukkan kenaikan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya berjumlah 697 desa. Pencapaian tersebut merupakan hasil komitmen dan kerja keras dalam mendorong percepatan pembangunan desa sehingga Jatim dinobatkan sebagai provinsi dengan jumlah desa mandiri terbanyak di Indonesia 2022 dengan hampir seperempatnya semua berada di Jawa Timur. 

Sementara itu Kadis Kominfo Jatim, Sherlita Ratna Dewi Agustin, yang kali ini mewakili Ibu Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa capaian ini telah sejalan dengan program pemprov untuk terus membangun dan memberdayakan masyarakat desa melalui berbagai program dan kegiatan, baik itu yang dari pusat maupun provinsi maupun daerah. 

Menurut Sherli, desa mandiri adalah desa yang mampu mengatur dan membangun desanya sendiri dengan memaksimalkan potensi desa dengan memaksimalkan potensi yang ada dan memaksimalkan kemampuan masyarakatnya. Sementara di era modern seperti sekarang, justru Ibu Gubernur berhasil berinovasi dengan mengubah suatu desa menjadi objek desa mandiri berbalut digitalisasi. 

Ia menambahkan bahwa sekitar 77% masyarakat di Jawa Timur menggunakan internet dengan rata-rata penggunaan sebanyak 7 jam 42 menit dan 3 jam 18 menitnya digunakan untuk bermedia sosial. 

“Ini penting untuk teman-teman media. Metode konvensional yang dulu dipakai harus sudah mulai bergeser tanpa meninggalkan identitas. Dalam arti, penggunaan media sosial dan media digital harus sudah mulai digunakan oleh media cetak dan sebagainya,” pungkas Sherlita. 

Dirinya juga berterimakasih kepada Jawa Pos Radar Kediri karena sudah enam kali memberikan penghargaan dan apresiasi kepada para tokoh masyarakat yang sudah memberikan andilnya terhadap pembangunan, terlebih lagi di Kediri Raya dan Nganjuk. 

“Ini adalah bentuk peran aktif dari media untuk menjaga agar pembangunan dan kerja keras yang sudah dilakukan bisa tersampaikan kepada masyarakat dengan baik. Insyaallah dengan penghargaan yang diterima ke depan kita akan lebih baik,” tambah Kadis Sherlita.

Sumber Berita: Kominfo Jatim (15/03).