Sejarah Pusat Studi Jawa Timur

Pusat Studi Jawa Timur digagas pada pertengahan tahun 2019. Bermula dari pemikiran Direktur Pascasarjana Unisma Malang dalam sebuah diskusi mendalam mengenai spirit kesejarahan dan peran strategis serta capaian pembangunan di Jawa Timur serta pencarian posisi strategis di propinsi bagian timur Pulau Jawa ini untuk memperkuat elan dan jati diri sebagai the imagined community.


 Pusat Studi ini muncul digagas semula dimaksudkan sebagai wadah pemikiran dan forum diskusi ahli serta lembaga studi yg melakukan penelitian dan pemikiran strategis berfokus pada lokus Jawa Timur di bidang bidang akademik seperti Pemerintahan dan Administrasi Negara, studi Manajemen Pendikan Islam, studi Manajemen, kajian Hukum Islam dan Hukum Konvesional, pendalaman mengenai pendidikan bahasa dan notariat bahkan di bidang peternakan dan kebijakan.

Selanjutnya di awal 2020 Pascasarjana Unisma mendirikan Pusat Studi Multikultural sambil melakukan jejaring dan kerjasama dengan Dinas Kominfo Jatim yang menyediakan layanan informasi digital tentang pembangunan di Jawa Timur. 

Pemikiran ini mendapat momentum ketika Rektor Unisma dan Direktur Pascasarjana menanda tangani kerjasama. Pada saat yang bersamaan Gubenur Jawa Timur telah menorehkan sejarah baru bagi pembangunan yg progresif dan Unisma menapaki fase baru sebagai Research University yg maju pesat di era kepemimpinan Prof Masykuri Bakri. Momentum ini menambah kuatnya urgensi keberadaan Pusat Studi Jawa Timur.

Pada perkembangan berikutnya Pusat Studi ini dilaporkan kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada pertemuan di Gedung Grahadi Surabaya. Manajemen Pusat Studi ini dikawal bersama oleh Pascasarjana dan Dinas Kominfo yang pada bulan November 2020 diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur.