Tugu Inspirasi Bersama Prof. Mas'ud Said Bagian II.

    Pada tanggal 2 Juni 2022, Salah satu media informasi terkenal di Kota Malang, Tugu Malang mengadakan podcast dengan Direktur Program Pascasarjana Universitas Islam Malang, Prof. H. M. Mas’ud Said, MM., Ph.D langsung bersama dengan CEO Tugu Malang, Irham Thoriq dengan Tema “Tugu Inspirasi, Prof. M. Mas’ud Said, MM., Ph.D Bertumbuh Berkat Didikan Tokoh NU dan Muhammadiyah” (Link: https://www.youtube.com/watch?v=sYn-fB5SsWQ&ab_channel=TuguMalangID) . Podcast tersebut dilakukan dengan memakan waktu hampir satu jam. Berikut penjelasan dan isi dari podcast tersebut yang akan dibagi menjadi beberapa bagian.

Bagian II. 

    Beliau juga menjelaskan bahwa penting bagi kita untuk selalu diskusi dan ma uterus belajar dalam rangka untuk terus belajar dan pengembangan diri. “Never ending learning” Kata Prof. tersebut. 

    CEO Media Tugu Malang tersebut juga menyinggung tentang kedekatan Professor tersebut dengan Ibu Gubernur Khofifah. “Nah ini kira-kira bagaimana ini Prof ceritanya?” Tanya dia.

    Professor yang juga pernah bekerja sebagai Stafsus Kemensos RI ini menjelaskan bahwa kedekatan dirinya dengan Ibu Gubernur Khofifah ini salah satu faktornya dikarenakan memiliki beberapa guru yang sama. KH. Abdurrahman Wahid, KH. Hasyim Muzadi, KH. Sholahudin Wahid, KH. Tholchah Hasan, dan lain sebagainya. Yang kedua adalah kesamaan pemikiran dan ideologis, sehingga sering berdiskusi bersama. Ketiga adalah saling meghormati dan memiliki komunikasi yang baik sejak lama. 

    “Kami berdua saling support dan tawadhu’ terhadap masing-masing dan saling diskusi bersama” urai Prof. Mas’ud. 

    Prof Mas’ud juga menjelaskan Ibu Gubernur Khofifah ini sangat hebat. Bisa memimpin Jawa Timur dengan rendah hati yang juga merupakan salah satu provinsi penting yang ada di Indonesia. Alasannya adalah karena banyak pahlawan-pahlawan Indonesia itu yang berasal dari Bumi Majapahit. Tipikal pemimpin yang merakyat, jujur, totalitas pekerja keras, dan sederhana ini semua ada di diri Ibu Gubernur Khofifah. Diceritakan olehnya lagi, Ibu Gubernur juga memiliki style dan etos kerja yang cepat, atau istilah bahasa sekarangnya adalah sat set atau gercep. 

    “Hasilnya salah satunya adalah di sektor pendidikan. Tentunya semua ini juga berbanding lurus dengan apa yang selama ini belia kerjakan. Contohnya adalah SBMPTN dari Jawa Timur ini tertinggi di Indonesia tiga kali berturut-turut selama beliau memimpin. Contoh lainnya adalah pertanian, olimpiade, keuangan, pembangunan daerah, dan masih banyak lagi”. Papar Prof. Mas’ud. 

    Irham kemudian bertanya lagi bahwa bagaimana bisa Prof. tersebut memimpin begitu banyak organisasi. “Ini bagaimana ceritanya Prof?” tanya Irham.

    Sejak kecil memang sudah terbiasa memimpin sebuah organisasi. Dimulai dari pramuka yang paling kecil. Hal tersebut akhirnya memunculkan kebiasaan secara tidak langsung yang pada akhirnya beliau ini setiap saat selalu setidaknya memimpin suatu organisasi sosial. Managerial waktu dan organisasi juga penting dirasa oleh beliau. Ketika berhalangan hadir secara langsung, ini bisa diwakili atau menggunakan zoom. Adalagi jabatan yang dikatakan oleh Prof. Mas’ud yang susah adalah sebagai kepala keluarga. 

    “Yang penting keluarga tetap nomor satu. Kalau tidak terlalu memerlukan menginap di luar kota, saya usahakan selalu pulang dan bertemu keluarga di rumah”. Jelas seseorang yang dulu mendapatkan gelar sarjananya dari Universitas Brawijaya tersebut. 

    Untuk di Bank Jatim, keahlian beliau di bidang ilmu keperintahan yang dibutuhkan di tubuh perbankan adalah good governance. Teamwork dan evaluasi yang kuat ini juga dibutuhkan. Belajar memperkuat Risk Management dan efisiensi. 

    “Hal yang harus diperhatikan oleh sebuah perusahaan besar disini adalah efisiensi, SDM yang kuat, pengawasan dan penetrasi pasar. Lalu ditambah dengan profesionalisme, apalagi yang berkenaan dengan SDM” Terang Prof. Mas’ud.  

    Dijelaskan juga oleh Prof. Mas’ud, saat ini Bank Jatim sudah yang notabene merupakan bank swasta ini sedang bergerak menuju selevel dengan bank-bank corporate nasional lainnya. Karena BPD, maka tata Kelola Bank Jatim mengikuti perda dalam beberapa hal, lalu juga mengikuti Kemendagri RI.

    Sumber Berita: Tim Ahli Pusat Studi Jawa Timur (09/06).