Strategi Jitu Ibu Gubernur Khofifah dalam Menekan Angka Kemiskinan di Jawa Timur yang Terbukti Sukses.

Gubernur Jawa Timur, Ibu Khofifah Indar Parawansa menyatakan bahwa setiap tahunnya, angka kemiskinan di Jawa Timur terus berkurang. Bahkan pada periode Maret hingga September 2021, penurunan angka kemiskinan di Jatim adalah yang tertinggi di Indonesia. 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penurunan angka kemiskinan di Jatim mencapai 313,13 ribu jiwa. Angka tersebut mengoreksi kemiskinan dari yang 4,57 juta jiwa menjadi 4,25 juta jiwa (10,59 persen). Dengan demikian maka berhasil turun 0,81 persen. 

Kemudian untuk provinsi lainnya yang mengalami penurunan kemiskinan tertinggi di bawah Jawa Timur, yakni Jawa Barat dengan 190,48 ribu jiwa, Jawa Tengah 175,74 ribu jiwa, dan lampung 76,91 ribu jiwa. 

Ibu Khofifah menjelaskan, berbagai macam upaya dan strategi yang dilakukan oleh Pemprov Jatim dalam percepatan pengentasan kemiskinan adalah juga merupakan buah kerjasama dengan berbagai pihak. 

Mantan Menteri Sosial RI itu menyebutkan bahwa Jatim selalu mengoptimalkan berbagai macam program-program yang ada, di antaranya program perlindungan sosial dan berbagai bansos dari pemerintah pusat, kerja keras dari para pimpinan daerah, lembaga keuangan, lalu dunia usaha. 

Beliau juga menjelaskan bahwa program-program pengentasan kemiskinan yang ada di Jawa Timur juga dijalankan dengan sangat ketat. Yaitu antara lain Jatim Puspa, Desa Berdaya, Bantuan Langsung Tunai (BLT), Sertifikat Gratis (PTSL), Elektrifikasi, Santunan Kematian Covid-19, BPJS Ketenagakerjaan, paket sembako dan berbagai program dari Pemprov Jatim yang lainnya. 

“Alhamdulillah, semua berdampak positif terhadap percepatan pemulihan ekonomi dan penurunan kemiskinan” katanya dalam keterangan tertulis pada Senin (24/1). 


Jatim Puspa

Sebagai contoh salah satu program yang dijalankan oleh Pemprov Jatim dalam pengentasan kemiskinan adalah Jatim Puspa (Pemberdayaan Usaha Perempuan). Ibu Khofifah mengalokasikan anggaran Rp. 15,6 miliar untuk stimulan modal usaha produktif senilai Rp. 2,5 juta per keluarga penerima manfaat.  

Adapun program tersebut menjangkau 5.294 KPM di 175 Desa pada 30 Kabupaten/Kota se-Jatim. Sedangkan untuk Desa Berdaya diberikan sebagai hadiah kepada sebuah desa yang mampu meng-upgrade kapasitas desanya menjadi desa mandiri. Masing-masing mendapatkan hadiah sebesar Rp. 100 juta untuk 151 desa mandiri di 24 kabupaten dan Kota Batu. 

Sumber Berita: Surabaya.Liputan6.com (25/01).