Pemberdayaan Masyarakat Perempuan Melalui Pemberantasan ‘Buta Aksara’ Guna Menumbuhkembangkan Usaha Kreatif Berbasis Literasi dan Potensi Lokal

Di Jawa Timur khususnya di Kabupaten Malang termasuk di Desa Ngenep Kecamatan Karangploso, angka buta huruf atau buta aksara masyarakatnya masih cukup tinggi terutama pada perempuan. Perempuan buta aksara akan tertinggal dalam memperoleh akses informasi dan komunikasi yang penting untuk membuka cakrawala pengetahuan mereka. Selain itu, perempuan buta aksara mengalami kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan dan penghasilan yang memadai. Dengan demikian, buta aksara dapat menyebabkan perempuan miskin dan belum dapat memberikan

kontribusinya secara optimal terhadap berbagai proses pertumbuhan ekonomi.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dikembangkanlah model pemberantasan buta aksara yang sekaligus dapat memberdayakan dan meningkatkan perekonomian mereka, yaitu model pemberantasan buta aksara berbasis literasi dan potensi lokal yang dapat digunakan untuk menumbuhkembangkan usaha kreatif masyarakat.

Kegiatan yang dilakukan dalam KKN-PPM ini meliputi aktivitas sebagai berikut: (1) model pembekalan KKN-PPM “Pemberdayaan Masyarakat Perempuan melalui Buta Aksara guna Menumbuhkembangkan Usaha Kreatif Berbasis Literasi dan Potensi Lokal, (2) penyusunan program kerja KKN-PPM “Pemberdayaan Masyarakat Perempuan melalui Buta Aksara guna Menumbuhkembangkan Usaha
Kreatif Berbasis Literasi dan Potensi Lokal, (3) model penyiapan bahan ajar keaksaraan dalam pemberantasan buta aksara berbasis literasi dan potensi lokal, (4)

pelaksanaan pemberantasan buta aksara perempuan berbasis literasi dan potensi lokal melalui kegiatan KKN-PPM, (5) model pemberdayaan perempuan dalam mengembangkan usaha kreatif berbasis literasi dan potensi lokal pada kelompok sasaran, dan (6) model tindak lanjut pengembangan literasi dan perekonomian warga belajar pasca pelatihan keaksaraan.

Pada kegiatan pembekalan, tujuannya adalah menambah pengetahuan mahasiswa tentang pelaksanaan KKN-PPM, pembelajaran buta aksara untuk orang dewasa, pengembangan ekonomi kreatif di pedesaan, pengembangan literasi untuk perempuan pedesaan”, dan karakteristik desa sasaran. Program utama kegiatan KKN-PPM ini adalah terselenggaranya kegiatan penuntasan buta aksara untuk perempuan di Desa Ngenep. Bahan ajar keaksaraan dikembangkan berdasarkan analisis kebutuhan dan analisis potensi desa Ngenep yang meliputi keaksaraan level I hingga III. Pelaksanaan penuntasan keaksaraan telah berjalan dengan baik. Model pemberdayaan

perempuan dalam mengembangkan usaha kreatif dilakukan dengan cara memanfaatkan hasil pendidikan keaksaraan dengan melakukan aktivitas wirausaha yang berbasis potensi lokal. Sebagai model tindak lanjut pengembangan literasi dan perekonomian warga belajar pasca pelatihan keaksaraan, telah didirikan ”Warung Pustaka” sebagai tempat belajar warga sekaligus tempat berwirausaha.


*) ditulis oleh Sri Wahyuni