Jawa Timur Eksplorasi Kerjasama Ekonomi, Pendidikan dan Budaya dengan Uni Eropa.

Jawa Timur mulai menjajaki beberapa peluang kerja sama dengan Uni Eropa di bidang ekonomi, pendidikan, dan budaya. Lewat kerjasama tersebut diharapkan akan terjadinya peningkatan perdagangan di berbagai komoditi asal Jawa Timur ke Eropa, bahkan pengiriman pelajar atau mahasiswa ke Eropa. 

Sejak 2018 hingga 2022, neraca perdagangan Jawa Timur dan Uni Eropa nilainya flaktuatif, dan trennya mengalami perlambatan bagi Jatim yang rata-rata minus 2,99 persen per tahun. Pada 2018 neraca perdagangan Jatim ke Uni Eropa mengalami minus hingga 306,554 Juta dolar AS. 

"Kita bahas beberapa peluang perdagangan komoditas Jatim ke Uni Eropa. Termasuk ekspor beberapa produk unggulan, sehingga neraca perdagangan kita bisa surplus dengan Uni Eropa," kata Wagub Emil pada Jumat (19/05). 

Beberapa komoditi non migas yang menjadi langganan ekspor ke Uni Eropa yakni alas kaki, kayu, barang dari kayu, berbagai produk kimia, bahan kimia organik, kendaraan dan bagiannya, perabot dan penerangan rumah, tembakau, lemak dan minyak hewan/nabati, berbagai makanan olahan, besi dan baja, serta kertas dan karton. 

Sedangkan komoditi impor Jawa Timur dari Uni Eropa adalah mesin-mesin/pesawat mekanik, pupuk, bubur kayu/pulp, besi dan baja, susu, mentega dan telur, ikan dan udang, bahan kimia organik, mesin/peralatan listrik, plastik dan barang dari plastik, serta kertas/karton. 

Jawa Timur juga berharap agar bisa mengirimkan beberapa pelajar SMA/SMK untuk lanjut ke pendidikan vokasi, terutamanya ke Jerman. 

"Harapan kami dapat mengirimkan beberapa siswa SMK atau SMA yang berbakat untuk melanjutkan ke lembaga kejuruan di Jerman. Untuk itu kami juga mendorong bagaimana siswa SMK bisa mempelajari bahasa dari negara yang dituju, sehingga dapat meningkatkan peluang untuk ke sana," pungkas Emil. 

Dubes Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, Vincent Piket berpendapat bahwa Jawa Timur merupakan penduduk yang besar baik dari segi penduduknya maupun ekonominya, begitu banyak peluang yang bisa dieksplorasi. Oleh karenanya, ia berharap agar dapat membahas lebih lanjut terkait peluang-peluang tersebut terkait soal perdagangan. 

"Tahun depan kita akan melakukan beberapa program sosialisasi di beberapa perusahaan di sini. Baik peluang untuk berbisnis dengan Eropa dan juga perdagangan dan investasi," Jelas Vincent.

Sumber Berita: Rejogja Republika (20/05).