Pembekalan dari Prof H.M. Mas'ud Said, MM., Ph.D. kepada Para Wisudawan Wisudawati di Acara Yudisium FAI Unisma, Kamis 12 Mei 2022.

Lembaga pendidikan tinggi, khususnya yang berada di Jawa Timur, harus dapat memastikan calon wisudawan untuk turut berkontribusi kepada Indonesia Emas 2045 dan berperan terhadap peradaban dunia. 

hal tersebut tentunya juga berkaitan dengan tantangan Indonesia ke depan dan berhubungan erat dengan kebijakan Kampus Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM) yang telah dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) beberapa tahun silam. 

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Pascasarjana Unisma, Prof. H.M. Mas’ud Said, MM., Ph.D dalam acara Pembekalan Wisudawan Fakultas Agama Islam Unisma, pada hari Kamis (12/05) kemarin. Acara diselenggarakan secara luring di Gedung B FAI Unisma lantai 2 dan seluruh peserta menyaksikan dengan seksama. 

Pembekalan yang dilakukan kemarin berlangsung dengan sangat ceria dan sumringah, diselingi dengan beberapa candaan mengenai mutu lulusan dan keinginan jadi orang yang serba instan dan cepat di jaman sekarang. 

Prof. Mas’ud dengan gaya penjabarannya yang khas juga menjelaskan tentang intisari tagline Unisma “Dari NU, untuk Indonesia dan Peradaban Dunia” yang mana langsung dikorelasikan sedemikian rupa dengan tugas beberapa lulusan Unisma yang akan langsung terjun ke masyarakat dan berada di lingkungan yang fluktuatif. 

Tagline tersebut terinspirasi dari nilai-nilai Aswaja tawassuth (berada di tengah), tawazzun (toleran), taawun (saling membantu-kooperatif), iktidal (bersikap adil) ini dianggap sangat relevan dengan tantangan Indonesia di masa depan dan untuk menjawab kebutuhan serta tantangan peradaban dunia di masa yang akan datang, yang mana jika dilihat, dimana masih terdapat banyak ketidakadilan dan ketidakseimbangan yang terjadi dimana-mana saat ini. 

Mantan Stafsus Kementerian Sosial RI tersebut juga menegaskan bahwa alumni Unisma harus berkontribusi terhadap lingkungan di sekitarnya dengan penguatan ilmu pengetahuan, memperkuat karakter dan akhlak, serta menguatkan gerakan untuk mengubah peradaban dunia ke arah yang lebih tertib, lebih damai, sejahtera, dan multikultural. 

“Kalau lulus harus tetap menjaga peradaban dengan karakter yang kuat” pesannya. 

“Tentu dengan kemampuan masing-masing dimulai dari lingkungan terkecil, dimulai dari diri sendiri” lanjut Prof. Mas’ud. 

Professor ilmu Sosial dan Ilmu Kepemerintahan yang memiliki pengalaman baik pengalaman nasional maupun di daerah tersebut meyakinkan para lulusan bahwa apabila mereka menyempurnakan ilmunya dengan mengambil pendidikan di jenjang yang lebih tinggi atau memperluas pengalamannya sembari menjaga karakter dan jati diri, maka perlahan nanti Indonesia akan bisa menjadi lebih baik. 

Turut hadir pula dalam acara yudisium tersebut jajaran dekanat seperti Drs. H. Anwar Sa’dullah, Dr. H. Muh Hanief, dan Dr. Rosichin Mansur. 

Lalu turut mendampingi pula Kepala Prodi Magister PAI dan HKI Pascasarjana, Dr. Afifullah, M.Pd, lalu Dr. Hasan, Dr. Dr. M. Muslim, Dr. Sulistiono, Dr. Fita Mustafida, dan Dr. Mutiara Sari dengan para dosen dan karyawan sebagai panitia penyelenggara. 

Sumber Berita: Tugu Malang.id (12/05).