Antisipasi Musim Penghujan, Pemprov Jatim Bersama Tim JSC Tanam 1.500 Bibit Pohon di Nganjuk.

Pemprov Jatim melalui Dinas Sosial (Dinsos) Jatim baru saja melakukan penanaman 1.500 bibit pohon di Kabupaten Nganjuk, Sabtu (8/1) kemarin. Hal ini juga sebagai antisipasi dalam menghadapi datangnya musim penghujan, dimana diperlukan upaya untuk mengurangi dampak lingkungan seperti banjir dan juga tanah longsor.  

Diawali dengan apel yang langsung dipimpin oleh Kepala Dinsos Jatim, Dr. Alwi, M.Hum. Kegiatan penanaman bibit pohon ini juga melibatkan tim Jatim Social Care (JSC) yang terdiri dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK). Selain itu juga beberapa pihak seperti para anak asuh di Unit Pelaksana Tugas (UPT) Perlindungan dan Pelayanan Sosial Asuhan Anak (PPSAA) Nganjuk, Komunitas Rea Reo, lalu kemudian perangkat desa setempat. 

Rinciannya 1.500 bibit pohon yang ditanam yaitu terdiri dari bibit pohon nangka, sirsak dan sengon ini di tanam di dua lokasi, yakni Desa Duren, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk, dan di area objek wisata Sedudo Nganjuk. 

Dr. Alwi melalui apelnya mengatakan bahwa dirinya sangat mendukung program ini, terlebih lagi ini dilakukan di titik-titik rawan longsor. Selain itu, program ini juga sejalan dengan amanat dari Ibu Gubernur Jawa Timur, Ibu Khofifah yaitu nandur, nandur, dan nandur (menanam pohon), bahwa hidup itu harus bisa memberikan kehidupan juga bagi orang lain. 

"Kegiatan ini sangat tepat guna ikut memberikan pemahaman pada masyarakat agar bisa menjaga ekosistem. Dengan penanaman pohon ini, diharapkan bencana longsor bisa berkurang," kata orang nomor satu di Dinsos Jatim itu.

Keterlibatan anak-anak, yang dalam hal ini di asuh oleh UPT PPSAA Nganjuk, juga memberikan kesan tersendiri pada program penanaman kali ini. Mereka juga tampak antusias mengikuti acara penanaman ini. "Kita melibatkan anak-anak sebagai sarana pendidikan buat mereka," imbuhnya.

Dr. Alwi juga menyampaikan rasa terimakasih kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Brantas (BPDAS Brantas) Mojokerto, selaku penyedia 1.500 bibit pohon. Dr. Alwi berharap sinergitas ini dapat terus berlanjut di kemudian hari. 

Sumber Berita: Kominfo Jatim (09/01).