Luas Panen Jawa Timur Makin Bertambah

Berdasarkan hasil catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat bahwa sepanjang oktober hingga Desember 2021 potensi panen padi sebesar 0.24 hektar. Dengan begitu, maka potensi luas padi pada 2021 menjadi 1,755 juta hektar, atau mengalami peningkatan sekitar 433 hektar (0.02 persen) dibandingkan pada 2020 yang sebesar 1,654 juta hektar.

Sementara itu Koordinator Fungsi Statistik Produksi BPS Jatim Adenan, mengatakan bahwa berdasarkan Survei Kerangka Sampel Area KSA, telah terjadi pergeseran puncak panen padi pada tahun ini yang terjadi pada bulan Maret kemarin, adapun pada tahun kemarin yaitu terjadi pada bulan April 2020.

Disisi lain, realisasi panen padi sepanjang Januari dan September 2021 adalah sebesar 1,515 juta hektar, atau mengalami penurunan sekitar 256 juta hektar (0,017 persen) dibandingkan 2020 yang sebesar 1,516 juta hektar.

“Luas panen tertinggi pada 2021 terjadi pada Maret, yaitu sebesar 385 ribu hektar, sementara luas panen terendah terjadi pada bulan Januari, yaitu sebesar 55 ribu hektar,” ujar Adenan dalam rilisnya, Kamis (21/10/2021).

Dari data yang didapatkan, bahwa produksi padi yang tertinggi pada 2021 yaitu terjadi pada bulan Maret, yaitu sebesar 2,19 juta ton. Lalu produksi terendah yaitu terdapat pada bulan Januari, yaitu hanya sebesar 0.3 juta ton. Hal ini tentunya berjalan kontras dengan tahun kemarin yang mana produksi terbesarnya terjadi pada bulan April 2020.

Tiga Kabupaten/Kota dengan total potensi produksi padi (GKG) tertinggi pada tahun ini adalah Ngawi, Lamongan, dan Bojonegoro. Adapun yang terendah adalah berasal dari Kota Mojokerto, Kota Batu, dan Kota Blitar.

Sedangkan itu kenaikan produksi padi 2021 yang relatif besar terjadi di Blitar, Banyuwangi, Banyuwangi, Ponorogo, dan Jember. Lalu penurunan produksi 2021 yang relatif besar terjadi di Lamongan, Bojonegoro, Gresik, dan Bangkalan.