Asesmen Situasi Jawa Timur yang Semakin Membaik sebagai Hadiah HUT Jatim yang Ke-76.

Berdasarkan asesmen situasi terbaru yang dirilis oleh Kemenkes RI per ( Oktober 2021 kemarin, sebanyak 31 daerah di Jatim masuk pada level satu, dan 6 daerah lainnya berada pada level dua.

“Alhamdulillah, kita syukuri capaian ini sebagai hadiah berharga jelang HUT Pemprov Jatim  ke - 76  besuk pada tanggal 12 Oktober 2021,” ujar Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.


Ini artinya 84.21% wilayah di Jatim sudah masuk level satu asesmen, adapun daerah yang masuk pada level satu yaitu: Kab. Tulungagung, Tuban, Trenggalek, Sumenep, Situbondo, Sidoarjo, Sampang, Ponorogo, Pasuruan, Pamekasan, Pacitan, Ngawi, Mojokerto, Magetan, Madiun, Lamongan, Kota Surabaya, Kota Probolinggo, Kota Pasuruan, Kota Mojokerto, Kota Kediri, Kota Blitar, Kota Batu, Kab. kediri, Jombang, Jember, Gresik, Bondowoso, Bojonegoro, Blitar, Banyuwangi, dan Bangkalan. 


Sementara sisanya yaitu Kab. Malang, Kota Malang, Kab. Probolinggo, Nganjuk, Lumajang, dan Kota Madiun. 


Berkat pencapaian tersebut, Gubernur Khofifah mengucapkan terimakasih setinggi-tingginya atas kerjasama dan gotong royong dari seluruh lapisan dan elemen masyarakat di Jawa Timur. 


"Alhamdulillah, atas ikhtiar, kerjasama dan do'a kita semua, Provinsi Jatim kembali mendapatkan penambahan pada level 1. Sebanyak 32 kabupaten/kota atau 84,21% berada di level 1, 6 kabupaten/kota atau 15,79% level 2. Suasana seperti ini patut kita syukuri. Namun mohon tetap waspada dan diikuti dengan disiplin protokol kesehatan (prokes) serta percepatan vaksinasi ,” ujar orang nomor satu di Jatim di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu (10/9).


Situasi ini diketahui mengalami peningkatan yang sangat tajam, karena pada tanggal 8 September 2021 masih ada satu kabupaten saja yang masih berada pada level satu, yaitu Lamongan, tetapi hanya dalam waktu satu bulan sudah menjadi 32 Kab dan Kota. 


“Terima kasih atas semua kerja keras, kekompakan dan do'a terbaik untuk kita semua. Kita terus berikhtiar dan berdoa agar kondisi Covid-19 di Jatim makin terkendali, dan makin melandai,” imbuhnya.


Gubernur kembali mengingatkan bahwa asesmen situasi ini berdasarkan dari instruksi Kemendagri (Inmendagri) RI dan memiliki 6 parameter, yaitu kasus konfirmasi, rawat inap RS, Kematian, tracing, testing, dan treatment yang semuanya dilakukan secara masif dan terukur sehingga mendapatkan predikat hasil yang memadai. 


Gubernur juga tidak pernah bosannya mengingatkan kepada kita agar selalu disiplin menjalankan prokes karena ini merupakan kunci yang melindungi diri dan orang disekitar kita dari penularan virus. 


Sumber berita: Kominfo Jatim (11/10).